awal buddha tiongkok

Era Dinasti Han 206 BC- 220 AD Pada Tahun era 156 Bc pada masa pemerintahan Han Wu Di (156 - 83 BC) , dan dimasa dinasti Han Barat. Jalur Sutra dibuka untuk melakukan perdagangan dengan negara - negara tetangga. Pada Tahun 130 Bc Seorang petualang, penjelajah dan pedagang bernama Zhang Qian's melakukan perjalanan kembali kenegeri tiongkok dengan membawa Patung Buddha, Lukisan dan beberapa material yang berasal dari negeri India. Pada Waktu itu kaisar Han Wu Di tidak ada itikad untuk beragama Buddha ataupun mempelajari Budhism semua barang - barang tersebut hanyalah menjadi perhiasan istana saja. Sistem pemerintahan Dinasti Han sendiri lebih banyak dipengaruhi dari agama Tao dan Kong Fu Cu sebagai landasan negara. Agama Buddha yang masuk negeri tiongkok itu sendiri merupakan aliran Mahayana pertama kalinya. Yang menyebar luas kedaerah utara seperti negeri Tiongkok. catatan Aliran Buddha Mahanaya terbentuk pada Tahun 5 Ad di negeri Tiongkok sendiri. Pada Tahun 68 Ad pada masa pemerintahan kaisar Ming dari era Dinasti Han. Membangun Sebuah Vihara pertama kalinya dinegeri tiongkok yang kemudian menjadi pondasi dasar agama Buddha di negeri Tiongkok. Vihara Tersebut di beri nama Vihara Kuda Putih(Baimasi 白馬 寺). Vihara ini Berada diwilayah propinsi Henan / atau kota lou yang. Sejarah pembangunan vihara kuda putih ini merupakan situs agama Buddha penting di negeri tiongkok. Catatan Dari Hou Hansu terdapat kunjungan seorang Bhiksu bernama YueZhi yang masuk kedalam kerajaan pada tahun 2 Bc. Bikhu yue Zhi memulai mengajar darma dan mengajar cara membaca sutra Buddha kepada rakyat tiongkok, Disini era dimulainya agama Buddha di negeri Tiongkok. Selain itu bhiksu Yue Zhi membawa rekananya dari India yang bernama Dharmaraksa dan Kasyapa Mataga mereka yang nantinya menulis sutra yang berasal dari 600.000 kata. Dan diberi judul " 42 bagian Sutra yang berasal dari perkataan Buddha (四十二章經)". Ini adalah sansekrit pertama yang berbahasa Mandarin yang kemudian menjadi basis pentunjuk tata cara sembayang bagi Sangha ataupun umat di negeri Tiongkok. Pada Tahun 164 - 186 Ad seorang Bhiksu bernama Kushan Lokaksema dan menjadi penerjemah Sutra Mahayana yang pertama dalam bahasa mandarin dinegeri Tiongkok. Masa pembangunan vihara kuda putih ini dimulai dari Kaisar ming ( 28 Ad – 75 Ad) sendiri bermimpi tentang Buddha Sedang berdiri diatas awan dan terbang menuju arah barat. Dan kaisar Ming menanyakan kepada menterinya Zhong Hu. Kemudian perdana menteri Zhong Hu menjelaskan mimpi dari kaisar Ming itu sendiri bahwa ia bermimpi tentang Buddha. Kemudian ia mengutus 18 delegasi dari negeri tiongkok untuk mencari Buddha yang dipimpin oleh Cai Yin, Qin Jing and Wang Zun. Mereka kembali dari negeri Tiongkok setelah melakukan perjalanan dari sekitar negeri Afganistan dengan membawa Lukisan Buddha, Patung Buddha, 42 Sutra dan 2 Anggota Sanggha. Kemudian setahun berikutnya Kaisar ming mulai membangun Vihara kuda putih. Pada Era 160- 220 Ad. Dinasti han mengalami gejolak pemberontakan dimana - mana. Pada masa ini agama Buddha masih belum luas. Tetapi Wihara sudah ada pada era tersebut. Pada era ini yang nantinya Terdapat salah tokoh sejarah yang mempengaruhi Buddha Mahayana nantinya yang menjadi Bodhisatva yang kita kenal sebagai Sangha Rama Atau Kuan Di Gung (pembahasan beliau saya akan ungkapkan dalam bab Para bodhisatva dari Buddha yang mempengaruhi negeri Tiongkok)

Kamis, 29 Juli 2010

ಇನ್ದಹ್ನ್ಯ ಅಜರನ್ buddha







roughtorer
30-07-2008, 03:39 PM
Pengenalan Indahnya Ajaran BUDDHA & Daya Tariknya

Daya tarik Ajaran Buddha berkembang dengan Mantap di- seluruh dunia, khususnya bagi mereka yang mencari jawaban di arus globalisasi dari Ideologi yang Bertentangan, Perselisihan Fanatik dan Kekerasan Sia-Sia.

Jumlah pengikut Ajaran Buddha berkembang dengan Pesat di banyak bagian dunia, teristimewa di Australia, Amerika Serikat dan banyak negara di Eropa.
Sebagian negara di Asia di mana Ajaran Buddha pernah secara paksa digantikan oleh Ajaran Komunisme, sekarang muncul kembali dengan Gilang Gemilang.

Mengapa Ketertarikan terhadap Ajaran Buddha ini bertambah besar dan begitu cepat perkembangannya? Barangkali karena semakin banyak orang yang mengakui fakta-fakta di sekitar Buddhism. Yaitu:

Agama Buddha mengedepankan PERDAMAIAN yang sebenarnya dan tidak pernah menganjurkan Kekerasan Apapun di atas namanya.

Ajaran Buddha adalah salah satu Agama Dunia yang Paling Tua. Yang hingga kini, mempunyai Reputasi Terhormat sebagai satu-satunya agama yang belum pernah mempunyai Perang Suci.

Tak ada satu Lembagapun yang pernah pergi ke medan perang untuk menaklukkan kafir atau untuk mengubah orang lain menjadi Penganut Ajaran Buddha.

Tak seorangpun yang pernah diserahkan kepada pedang, atau dihukum gantung atau dengan kata lain dihukum karena tidak percaya pada Ajaran Buddha.

Di antara sekte berbeda Ajaran Budha, ada keramah-tamahan dan kerjasama yang luar biasa.

Agama yang menekankan Belas Kasih, Penerimaan dan Kebaikan

Gerombolan-Gerombolan Kasar dan Pengembara di Asia, diperkenalkan pada Peradaban, Seni, dan kebudayaan.
Alih alih, memaksakan kebudayaan Ajaran Buddha yang Agung dan Luhur.

Umat Budha dikenal akan Keteladanan, Kebajikan Hati dan Keramahan mereka, Bersifat Menerima dan Tidak Mengedepankan Cara-cara Penghakiman.

Hingga saat ini, Buddhism menyebar ke negeri baru, tidak disebabkan oleh Para Misionaris dengan tujuan Agresif guna mengubah keyakinan orang lain, tetapi biasanya didirikan oleh Inisiatif Orang Lokal yang mempersilahkan atau mengundang Para Guru agar dapat berbagi ajaran.


Agama yang menyediakan Jalan Terang untuk perkembangan Rohani dan Pribadi.

Ajaran Buddha bukanlah sebuah koleksi Mitos dan Cerita untuk menguji penalaran kita.

Juga tidak hadir sebagai misteri yang hanya bisa dimengerti oleh para Biksu, Pandita atau sekelompok orang tertentu yang lebih disukai atau orang–orang Yang Terpilih.

Ajaran Buddha hadir sebagai Jalan Terang yang dapat di percaya dan bisa dilakukan siapa saja menurut Pengertian, Pemahaman dan Kemampuannya sendiri.


Merupakan suatu metode yang dapat diterapkan, dan memberikan hasil yang bisa dialami dengan segera.

Agama yang mengajarkan untuk mengambil Tanggung Jawab Penuh atas Tindakan yang dilakukan.

Buddhism tidak mencoba menerangkan masalah di dunia sebagai bagian dari rencana misterius Istadewata.

Tidak menyalahkan sesuatu pada nasib atau wangsit yang manapun terhadap apa saja yang terjadi, baik atau buruk atas pengalaman hidup yang dialami.

Malahan, Buddhism mengajarkan bahwa kita harus bertanggung-jawab untuk hasil tindakan yang telah dilakukan dan sebagai penentu Takdir kita sendiri.

Alih–alih menghindar atau lari dari Persoalan Hidup, kita di anjurkan untuk menghadapi dan menyelesaikan Masalah yang ada Tanpa Masalah.


Agama yang tidak mempunyai tempat untuk Kepercayaan Buta atau Pemujaan yang Tidak melalui Penalaran.

Banyak Agama yang menekankan pada Dogma dan menuntut pengikutnya untuk Percaya secara membabi buta, hal ini menjadi aneh atau tanpa dasar dari sudut pandang Ilmu Pengetahuan. Buddhism tidak mempunyai tempat untuk doktrin seperti itu.

Buddha tidak menginginkan Umatnya untuk percaya kepadanya secara membuta, melainkan mengajarkan pengikutnya untuk berpikir, untuk mempertanyakan dan untuk memahami Ajarannya berdasarkan Pengertian.

Ajaran tentang keterbukaan Pikiran dan Hati yang simpatik, yang menerangi dan menghangatkan alam semesta dengan sinar Kebijaksanaan dan Belas Kasih.

Oleh karena itu Ajaran Buddha disebut Agama yang berdasarkan Analisis.


EHIPASSIKO Datang dan Lihatlah Sendiri,
Agama yang menyambut baik Pertanyaan dan Pemeriksaan ke dalam Ajarannya sendiri.

Kebebasan berpikir sungguh penting. Ajaran Buddha dijalankan secara Ehipassiko, yang artinya mengundang untuk Datang dan Bukti kan, bukan Datang dan Percaya begitu saja.

Ajaran yang membuka diri untuk di Telaah, Di Amati dan di Selidiki. Tidak ada Kewajiban atau Paksaan apapun agar percaya atau menerima Ajaran Buddha.

Buddha menunjukkan Jalan Keselamatan, selanjutnya terserah setiap insan untuk memutuskan mau mengikutinya atau tidak.

Buddha mengibaratkan Ajarannya sebagai RAKIT.


Agama yang menekankan nilai-nilai Universal

Ajaran yang menitik beratkan pada Kebahagiaan Sejati Bagi Semua Mahluk. Ajaran yang dapat diPraktekkan dalam Masyarakat atau dalam Pertapaan, Oleh semua Ras dan Sistim Kepercayaan.

Ajaran Yang sama sekali tidak memihak, sehingga tidak ada 'TEROR' di dalam Agama Buddha. Ajaran yang membebaskan umatnya dari cengkraman para Imam dan juga merupa kan Jalan agar Bebas dari Kemunafikan dan Penindasan Keagamaan.

Buddhism mengajarkan bahwa "Sesuai dengan benih yang telah ditabur, begitulah buah yang akan dituai. la yang berbuat baik akan menerima kebaikan, ia yang berbuat jahat akan menerima kejahatan". Hukum yang tidak memerlukan Label Keagamaan.


Agama yang selaras dengan ilmu Pengetahuan Modern dan merupakan Agama Masa Depan

Ajaran Buddha tidak pernah merasa perlu untuk memberikan Tafsiran Baru terhadap ajarannya atas Penemuan Ilmiah yang ada belakangan ini.

Ilmu Pengetahuan tidak pernah bertentangan dengan Buddhism, karena Ajarannya yang bersifat Ilmiah.

Asas-asas Buddhism dapat dipertahankan dalam keadaan apapun tanpa mengubah Gagasan Dasar.

Ajaran Buddha dihargai Sepanjang Masa, oleh Para Cendikiawan, Ilmuwan, Ahli Filsafat, Kaum Rasionalis, bahkan Para Pemikir Bebas.


Albert Einstein, Ilmuwan Terkemuka abad ke-20:
Agama Masa Depan adalah Agama Kosmik (berkenaan dengan Alam Semesta atau Jagad Raya). Melampaui Tuhan sebagai suatu pribadi serta menghindari Dogma dan Teologi (ilmu ketuhanan). Meliputi yang Alamiah maupun yang Spiritual, Agama yang seharusnya berdasarkan pada Pengertian yang timbul dari Pengalaman akan segala sesuatu yang Alamiah dan Perkembangan Rohani, berupa kesatuan yang penuh arti.

Buddhism sesuai dengan Pemaparan ini.
Jika ada agama yang sejalan dengan kebutuhan Ilmu Pengetahuan Modern, maka itu adalah Ajaran Buddha.


Bertrand Russell, pemenang Nobel dan Filsuf Terkemuka abad ke-20
"Di antara agama-agama besar dalam sejarah, saya lebih menyukai Ajaran Buddha". Ajaran Buddha menganut Metode Ilmiah dan menjalankan nya sampai pada suatu kepastian yang dapat disebut Rasionalistik. Ajaran Buddha membahas sampai di luar jangkauan Ilmu Pengetahuan karena keterbatasan Peralatan Mutakhir. Ajaran Buddha adalah ajaran mengenai Penaklukan Pikiran.

Dr. C.G. Jung, Pelopor Psikologi Modern

Sebagai seorang Pelajar Studi Banding Agama, saya yakin bahwa Ajaran Buddha adalah yang paling sempurna yang pernah dikenal dunia.
Filsafat Teori Evolusi dan Hukum Karma jauh melebihi kepercayaan lainnya. Tugas saya adalah menangani Penderitaan Batin, dan inilah yang mendorong saya menjadi akrab dengan Pandangan dan Metode Buddha, yang berTema Pokok mengenai Rantai Penderitaan, Ketuaan, Kesakitan, dan Kematian.


Agama dengan Jalan Pencerahan Yang Unik

Bukan Metafisik (Tidak Kelihatan)
ataupun Ritualistik (Upacara)
Bukan Skeptik (Kesangsian)
ataupun Dogmatik (Wahyu)
Bukan Penyiksaan Diri
ataupun Pemanjaan Diri
Bukan Pesimisme
ataupun Optimisme
Bukan Eternalisme (KeAbadian)
ataupun Nihilisme (Pemusnahan)
Bukan Mutlak Dunia ini
ataupun Dunia Lain
Ajaran Buddha adalah Jalan Pencerahan Yang Unik

Pergilah Kalian,Demi Kesejahteraan Semua,
Demi Kebahagiaan Semua,
Atas Dasar Belas Kasih Kepada Dunia,
Demi Manfaat, Kesejahteraan,
Dan Kebahagiaan Para Dewa Dan Manusia.

Janganlah Pergi Berdua Dalam Satu Jalan,
Babarkanlah Dharma Ini,
Yang Indah Pada Awalnya,
Indah Pada Tengahnya,
Dan Indah Pada Akhirnya.
- Buddha Sakyamuni

Tidak ada komentar:

Posting Komentar